Pendekatan data science semakin menjadi perbincangan hangat di dunia bisnis dewasa ini. Banyak perusahaan yang mulai menyadari bahwa data merupakan aset berharga yang dapat membantu meningkatkan efisiensi bisnis mereka. Sebagai contoh, CEO Google, Sundar Pichai, pernah mengatakan, “Data is the sword of the 21st century, those who wield it the samurai.”
Meningkatkan efisiensi bisnis dengan pendekatan data science menjadi langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan memanfaatkan data yang ada, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey & Company menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan pendekatan data science memiliki keuntungan yang lebih besar daripada yang tidak menggunakan.
Namun, untuk dapat menggunakan pendekatan data science dengan baik, perusahaan perlu memiliki sumber daya yang memadai. Seorang pakar data science, Thomas H. Davenport, mengatakan, “Data science is the sexiest job of the 21st century.” Perusahaan perlu memiliki tim data science yang kompeten dan teknologi yang mumpuni untuk dapat mengolah data dengan baik.
Selain itu, perusahaan juga perlu memahami bahwa data science bukanlah hanya tentang mengumpulkan data, tetapi juga tentang menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Seorang pakar data science, DJ Patil, pernah mengatakan, “The best data scientists are those that can take a business problem and translate it into a data question and then solve it.”
Dengan menggunakan pendekatan data science, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi bisnis mereka secara signifikan. Dengan memanfaatkan data secara optimal, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang-peluang baru, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Sehingga, tidak mengherankan jika banyak perusahaan yang mulai beralih ke pendekatan data science untuk menjaga daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.